China baru saja meluncurkan laporan bertajuk Hydrogen Fuel Cell Vehicle Industrialization Development Report (2025), yang mengulas secara mendalam kemajuan dalam industri kendaraan hidrogen. Laporan ini menunjukkan betapa pesatnya perkembangan sektor transportasi yang ramah lingkungan ini, yang semakin mendapatkan perhatian di seluruh dunia.
Akademisi Yi Baolian dari Chinese Academy of Engineering mengungkapkan bahwa lebih dari 70 persen komponen kunci untuk kendaraan hidrogen diproduksi di dalam negeri. Ini merupakan pencapaian signifikan yang menunjukkan kemajuan dalam kapasitas manufaktur domestik untuk teknologi ini.
Meskipun banyak kemajuan telah dicapai, tantangan tetap ada dalam pengembangan mobil hidrogen. Kendala seperti biaya produksi yang tinggi, daya tahan material, dan infrastruktur pengisian ulang hidrogen yang belum merata menjadi masalah yang perlu diatasi agar kendaraan hidrogen dapat diterima secara luas.
Tantangan dalam Pengembangan Kendaraan Hidrogen
Biaya merupakan salah satu tantangan utama yang dihadapi industri kendaraan hidrogen saat ini. Meskipun banyak komponen yang diproduksi secara lokal, investasi awal yang diperlukan untuk penelitian dan pengembangan tetap cukup besar.
Kendala lainnya adalah daya tahan material yang digunakan dalam kendaraan hidrogen. Ini menyangkut kemampuan material untuk bertahan dalam kondisi ekstrim selama operasional, yang sangat penting untuk memastikan keamanan dan kehandalan.
Selain itu, infrastruktur pengisian ulang hidrogen yang belum merata di seluruh negeri menjadi hambatan signifikan. Tanpa jaringan pengisian yang luas, kendaraan hidrogen tidak bisa diadopsi secara maksimal oleh masyarakat.
Data Produksi dan Penjualan Kendaraan Hidrogen di China
Menurut laporan dari China Association of Automobile Manufacturers, produksi kendaraan hidrogen pada tahun 2024 mencapai 5.548 unit. Dari jumlah tersebut, penjualan tercatat sebesar 5.405 unit, menunjukkan bahwa pasar mulai menunjukkan respons positif.
Namun, pada awal tahun 2025, angka produksi dan penjualan menunjukkan penurunan yang signifikan. Sebanyak 1.364 unit berhasil diproduksi dan 1.373 unit terjual dalam paruh pertama tahun, yang berkurang sekitar 47 persen dibandingkan periode sebelumnya.
Ini menandakan bahwa meskipun jumlah kendaraan tetap ada, terdapat tantangan dalam meningkatkan adopsi di pasar yang membatasi pertumbuhan. Dengan total armada nasional kendaraan hidrogen sekitar 30.000 unit, angka ini masih jauh dari target awal pemerintah yang menargetkan 50.000 unit.
Pentingnya Infrastruktur dan Dukungan Pemerintah untuk Kendaraan Hidrogen
Infrastruktur yang memadai akan sangat menentukan masa depan kendaraan hidrogen. Pemerintah berperan penting dalam membangun stasiun pengisian hidrogen yang cukup agar dapat mendukung kendaraan ini.
Tanpa adanya dukungan infrastruktur yang baik, akan sulit bagi masyarakat untuk beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan berbasis hidrogen. Oleh karena itu, kolaborasi antara sektor publik dan swasta sangat diperlukan.
Pemerintah juga perlu memberikan insentif untuk mendorong produksi dan penelitian lebih lanjut dalam teknologi ini. Dukungan semacam ini akan membantu menarik lebih banyak investasi ke dalam industri hidrogen.
